Kamis, 18 April 2019

Perbedaan Business Relationship Management (BRM) dengan Service Level Management (SLM)


Sebelum kita membahas perbedaan antara Business Relationship Managemet (BRM) dan Service Level Managemen (SLM) kita perlu mengetahui pengertian antara keduanya terlebih dahulu.

Relationship Management atau yang disingkat (BRM) merupakan proses yang memungkinkan manajer hubungan bisnis menyediakan hubungan antara penyedia layanan dan pelanggan pada tingkat strategis dan taktis. Pelanggan dan penyedia akan memiliki kepentingan bersama untuk memastikan bahwa pelanggan memahami nilainya. Dari penawaran layanan yang memiliki harapan yang realistis dari mereka. Agar hubungan semacam itu bisa berkerja, pasti ada komitmen, kepercayaan, keterbukaan dan kejujuran di kedua belah pihak dan terkadang hal ini mengharuskan peyedia layanan bersikap terbuka dan jujur terhadap pelangan.

Service Level Management atau yang disingkat (SLM) merupakan bagian dari perjanjian layanan secara keseluruhan antara dua entitas untuk peningkatan kinerja atau waktu pengiriman harus diperbaiki selama masa kontrak. Dua entitas tersebut biasanya dikenal sebagai penyedia layanan dan klien dan dapat melibatkan perjanjian secara hukum karena melibatkan uang atau kontrak lebih informal antara unit-unit bisnis iternal. SLA biasanya terdiri dari beberapa bagian yang mendefinisikan tanggung jawab berbagai pihak, dimana layanan tersebut berkerja dan memberikan garansi dimana jaminan tersebut bagian dari SLA memiliki tingkat harapan yang disepakati, tetapi dalam SLA mungkin terdapat tingkat ketersediaan, kemudahan layanan, kinerja, operasi atau tingkat spesifikasi untuk layanan itu sendiri. Selain itu, dapat menentukan target yang ideal serta minimum yang dapat diterima.

Perbedaan antara BRM dan SLM yaitu terletak pada fokusnya.

Fokus dari SLM adalah pada menjalin perjanjian dengan pelanggan pada tingkat layanan yang akan dikirimkan untuk layanan tertentu dan dengan memastikan tingkat layanan ini terpenuhi, pada pencapaian tingkat kepuasan pelanggan yang dapat diterima. Ini berarti memastikan bahwa semua proses SM, kontrak dan perjanjian tingkat operasional mendukung pencapaian SLA.

BRM membangun hubungan dengan pelanggan yang berfokus pada isu-isu tingkat strategis dan yang lebih tinggi, berusaha untuk menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis pelanggan dan berada dalam kemampuan penyedia layanan untuk di-delivery. Kepuasan pelanggan adalah ukuran utama keberhasilan BRM, tapi kepuasan pelanggan ini dinyatakan dalam nilai layanan kepada pelanggan.












Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Studying At Home During Covid-19 Pandemic

During the Covid-19 pandemic all habits that were carried out by humans has totally changed. Habits that often carried out by humans in gene...